10/12/2019 Cerita A Payudaraku Di Remas Vaginaku Dielus
Aku punya teman sebayaku namanya Putri, dia juga duduk di bangku SD. Aku dan dia sering main bersama.
Sep 6, 2017 - Ada banyak sekali titik panas atau area yang peka terhadap rangsangan seksual di seluruh tubuh manusia. Tak terkecuali payudara.
Dia anak yang sangat manis dan manja. Dia mempunyai dua kakak. Kakak pertama namanya Rio di sudah bekerja di Jakarta.
Dan kakaknya yang satu lagi namanya Linda. Saat itu dia kuliah semester 4 jurusan akuntansi salah satu perguruan tinggi di kota kelahiranku. Dia lebih cantik dari pada adiknya Putri. Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran payudaranya cukup seusianya tidak besar banget tapi kenceng.
Segera aku siapkan mainannya. Aku jadi dokter dan dia jadi pasiennya. Waktu aku periksa dia buka baju. Kami pun melakukan seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang dewasa, kami menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena masih kecil.
Waktu aku pegang stetoskop dan menyentuhkannya didadanya. Aku tidak tahu perasaanya.
Tapi aku menganggapnya mainan. Waktu itu pintu tiba tiba terbuka. Linda pulang dari kampusnya. Dengan masih telanjang dada Putri menghampiri kakaknya di depan pintu masuk. Dia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana panjangnya, dia memakai CD warna putih berenda dengan model g-string. Saat itu dia masih dihadapan kami. Tertampang paha putih bersih tanpa cacat.
Setelah itu dia melepas kemejanya dicopotnya kancing stu perstu. Setelah terbuka seluruh kancingnya, aku dapat melihat bra yang dipakainya. Lalu dia membelakangi kami, dia juga melepas branya setelah kemejanya ditanggalkan. Aku pun terbengong melihatnya karena belum pernah aku melihat wanita dewasa telanjang apa lagi ketika aku melihat pantatnya yang uuhh.
Dia memilih baju agak lama, otomatis aku melihat punggungnya yang mulus dan akhirnya dia memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa bra dan bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus lebih putih dari Putri. Putri melihatku. “Rendi koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.”Kak Linda ngomel,”Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa lagian juga aku nggak ngelihatin kalian langsung. Mau lihat ya Ren?”dia bercanda. Akupun menundukan mukaku karena malu.”Tapikan kak, susunya kakak sudah gede segitu apa nggak malu ama Rendi.” Putri menjawab ketus.”Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu juga nggak malu sudah ayo main lagi.” Linda menjawab adiknya.
Kami pun bermain kembali. Setelah mengisi air, aku pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Putri. Kamipun bermain air di bathup.
Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup dan lain lain lah, maklum dia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya dia suruh buka pintu kamar mandinya. Aku pun membukanya. Kak Linda melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun, aku baru tahu itu namanya lagi horny.
Lalu dia masuk segera di membuka piyama mandinya. Hatiku langsung berdetak kencang, dia menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi dia pake dihadapan kami. Dia menyuruh menjilatinya setelah dia mengeringkannya dengan handuk. Aku pun menjulurkan lidahku kesana tapi bagian luarnya. Dia hanya tersenyum melihatku. Dengan jari tangan nya dia membuka bagian kewanitaan itu.
Aku benar benar takjub melihat pemandangan kayak itu. Warnanya merah muda seperti sebuah bibir mungil. Setelah dia buka kemaluannya, lalu dia suruh aku supaya menjilatinya. Ada cairan sedikit yang keluar dari bagian itu rasanya asin tapi enak. Disuruh aku menyodok dengan kedua jariku, terasa sangat becek. Dia menyuruhku berhenti sejenak.
Ketika dia menggosok gosok sendiri dengan tangannya dengan cepat lalu dia menyambar kepalaku dengan tangannya ditempelkan mukaku dihadapannya. Tapi sekitar 3 menit rasanya penisku kayak diremas oleh kedua daging itu lalu aku ingin sekali pipis. Saat itu penisku kayak ada yang air mengalir. Seerrs air kencingku membanjiri bagian dalamnya. Setelah kelelahan kami pun keluar dia langsung pergi ke kamar masih keadaan bugil. Kemudian dia berbaring karena lelah, aku mendekatinya dan dia memelukku seperti adiknya, payudaranya nempel di mukaku.
Setelah aku melihat wajahnya dia menangis. Lalu dia menyuruh aku pulang. Aku mengenakan pakaian dan pulang. Dia menyuruh merahasiakan kalau aku berbicara ama orang lain aku nggak boleh bermain ama adiknya. Berikut akan saya ceritakan satu cerita nyata yang cukup membuat malu keluarga besar saya. Kejadiannya terjadi sekitar 6 tahun yang lalu. Ini adalah kisah affair antara saudara sepupu saya dengan salah satu tante saya juga yang sudah berkeluarga.
Sengaja saya samarkan nama-nama yang terlibat dalam cerita saya ini karena sangat banyak saudara-saudara saya yang lain serta teman-teman atau tetangga di lingkungan rumah keluarga besar yang menyukai situs sumbercerita.com ini. Sehingga saya khawatir nama baik saudara-saudara saya yang sudah mulai normal akan kembali terkuak bila mengetahui cerita tentang siapa dalam kisah yang akan saya ceritakan ini. Sebetulnya cerita detail antara sepupu dengan tante saya tersebut saya tidak tahu pasti, karena itu adalah rahasia mereka berdua. Ada beberapa bagian adalah rekaan saya sendiri.
Tapi secara garis besar, cerita saya ini benar-benar mengikuti peristiwa yang sebenarnya terjadi. Di salah satu sudut kota Bandung, berdiri cukup megah sebuah rumah yang sangat besar. Di dalamnya tinggal beberapa orang yang saling terikat hubungan keluarga.
Mereka adalah kakek dan nenek, kita panggil saja mereka demikian, lalu keluarga Irwan, anak tertua, dan keluarga Detty, anak ketiga, serta keluarga Nani, anak bungsu. Kakek dan nenek sebetulnya mempunyai 6 orang anak. Hanya saja karena tiga anak yang lain kebetulan mempunyai rejeki yang agak mendingan dari tiga anak yang ikut tinggal sekarang, mereka bertiga bisa mempunyai rumah sendiri yang lokasinya berjauhan di daerah lain.
Irwan, 45 tahun, seorang karyawan swasta. Mempunyai istri Ida, 40 tahun. Mereka dikaruniai 2 orang anak, Ricky, 19 tahun, dan Hesti, 15 tahun. Detty, 38 tahun, mempunyai suami Marwan, 40 tahun, pegawai swasta. Dikaruniai satu anak, Rika, 17 tahun.
Nani, 34 tahun, pegawai swasta, mempunyai suami, Ismu, 36 tahun. Dikarunia satu anak, Budi, 11 tahun. Kehidupan mereka berjalan normal. Hubungan mereka sebagai satu keluarga besar bisa dibilang baik. Memang sesekali terjadi konflik diantara mereka, tapi dengan segera masalah di antara mereka bisa diselesaikan dengan baik.
Nenek dan kakekpun tidak kelihatan pilih kasih kepada mereka semua. Mereka bisa bersikap adil, baik dalam hal kasih sayang maupun dalam bentuk materi. Ricky sebagai sepupu paling besar diantara mereka bisa bertindak dan berlaku tegas dalam melindungi adik-adiknya. Bahkan semua saudara sepupunya selalu bicara dan minta pendapat kepada dia bila ada masalah.
Walaupun sikap Rickky kadang sangat cuek terhadap lingkungan. Ricky sangat menjaga semua adik sepupu perempuannya. Aku mau minta pendapat kamu tentang cowok.' 'Mau nanya apaan?'
'Kamu kenal si Juneadi, tidak?' 'Tentu saja kenal. Anak-anak sini aku kenal semua. Emang ada apa?'
Dia kemarin bilang bahwa dia suka aku. Dia mau aku jadi pacar dia.
Tanya Rika sambil menatap mata Ricky. 'Kamu suka dia, tidak?' Tanya Ricky lagi. 'Dari fisik sih aku suka, tapi aku takut salah pilih.'
Bukannya aku melarang kamu untuk jalan dengan dia.' Kata Ricky sambil menghisap rokoknya. 'Hanya saja yang aku tahu, Junaedi itu salah satu preman komplek sebelah.
Yang lebih parah lagi, yang aku dengar katanya dia jadi pengedar juga.' Lanjut Ricky.
'Aku sih terserah kamu saja. Yang penting kamu pikir baik-baik resiko dan akibatnya nanti.'
Kata Ricky lagi. Rika terdiam seperti berpikir. Lalu Rika tersenyum kemudian dengan tiba-tiba mencium pipi Ricky.
'Terima kasih banyak. Aku beruntung punya kakak kamu. Bisa kasih pandangan tanpa melarang sesuatu.' Kata Rika sambil tersenyum manja. 'Karena aku sayang kamu.'
Kata Ricky sambil mencubit pipi Rika. 'Tahu tidak, mama pernah bilang bahwa kalau bisa aku cari pacar yang kayak kamu.' Ricky mengerenyitkan dahinya. 'Emang tante Detty bilang apa tentang aku?'
Tanya Ricky penasaran. 'Mama bilang kalau kamu itu cakep, pintar, perhatian pada saudara, dan sangat melindungi adik semua. Jangan geer kamu.' Kata Rika sambil tersenyum. Rickypun tersenyum. Itulah salah satu bukti betapa sayangnya Ricky pada semua adiknya.
Dan masih banyak lagi perhatian dan perlindungan Ricky terhadap keluarga. Keluarga besar itu sangat memuji dan membanggakan Ricky. Suatu hari keluarga besar itu sedang berkumpul membicarakan suatu masalah penting. Detty yang tertawa lebar. 'Memangnya kamu lihat wanita yang berenang, suka lihat apa?'
Ricky tersenyum, tak menjawab pertanyaan Detty. 'Jawab dong.'
Kata Detty sambil kakinya menendang pelan kaki Ricky. 'Ya lihat yang serba terbuka dong, tante.' Kata Ricky cuek. 'Dasar nakal!'
Kata Detty sambil kembali menendang pelan kaki Ricky. Ricky tersenyum. 'Wanita dengan body seperti apa yang kamu suka, Ki?'
Ricky tak menjawab, hanya menatap mata Detty sambil tetap mengunyah makanannya. 'Tidak usah malu dengan tante deh, Ki. Bicara bebas saja dengan tante,' kate Detty.
'Saya suka wanita dengan tubuh bagus seperti wanita itu tuh.' Kata Ricky sambil menunjuk seorang wanita muda yang sedang berenang. Tubuhnya memang bagus dan mulus.
'Bagus amat selera kamu,' kata Detty sambil tersenyum. 'Kalau dengan wanita yang sudah berumur, bagaimana?' Kata Detty sambil menatap Ricky.
Saya tidak tahu,' kata Ricky sambil tetap mengunyah makanannya. 'Saya belum pernah melihat tubuh wanita yang sudah berumur.' Kata Ricky lagi cuek. 'Kalau menurut kamu, tante masih menarik tidak?'
Kata Detty serius. Ricky diam sambil menatap Detty. 'Ayolah jawab jujur, Ki.
Biar tante tahu kekurangan tante apa.' Kata Detty lagi. Ricky tetap diam sambil menatap mata Detty. 'Tante sangat cantik. Tubuh tante dari luar lumayan bagus.'
Kata Ricky serius. Detty terdiam. 'Maksud kamu dengan lumayan bagus apa?' Tanya Detty lagi.
'Saya suka cara berpakaian tante. Itu sangat menarik,' kata Ricky. Detty tersenyum.
'Kalau body tante?' Tanya Detty lagi. 'Saya tidak tahu karena belum pernah lihat tubuh tante.' Kata Ricky cuek. Detty terdiam sambil lama menatap keponakannya itu.
'Kalau kamu sidah lihat body tante, kamu mau kan meberikan penilaian kamu dengan jujur?' 'Ah, tante jangan bercanda.
Tidak mungkinlah.' Kata Ricky sambil menghabiskan sisa makanannya di piring lalu minum. Detty tersenyum. 'Kita berendam air panas, yuk. Sekalian mengistirahatkan badan.?' Kata Detty mengagetkan perasaan Ricky. Tidak salah dengar nih?
Masa sih kita berendam bersama? Kata Ricky sambil menatap Detty.
'Tidak usah malu dong, Ki. Kita kan masih saudara. Lagian biar kamu bisa lihat body tante.' Kata Detty ringan. 'Kamu nanti harus beritahu tante pendapat kamu tentang body tante.' 'Memangnya kita mau ngapain di dalam sana? Kan cuma berendam saja.
Kata Detty sambil bangkit lalu menarik tangan Ricky. Ricky serba salah. Tapi akhirnya Ricky menuruti kemauan Detty. Sesampai di dalam ruangan berendam air panas, Detty tanpa ragu segera melepas seluruh pakaiannya sampai telanjang. Sementara Ricky hampir tak berkedip menatap tubuh telanjang Detty yang masih bagus walau sudah agak berumur.
Buka pakaian kamu! Kita berendam bersama.' Rickypun dengan malu-malu segera melepas pakaiannya. Apalagi ketika tinggal celana dalam yang harus dibukanya. Ricky tampak malu.
Cepatlah buka dan masuk sini! Apakah harus tante yang bukain celana dalam kamu?'
Kata Detty sambil tersenyum. 'Sebentar dong.' Kata Ricky sambil melepas celana dalamnya. Ricky menutupi kontolnya yang masih sedikit ditumbuhi bulu dengan tangan, lalu masuk ke tempat berendam. 'Tidak usah malu begitu, Ki. Biasa sajalah.' Kata Detty sambil tersenyum.
Kata Ricky sambil melepas tangannya yang menutupi kontol, lalu dia bersandar ke tepi kolam. 'Nah bagaimana body tante menurut kamu?' 'Tubuh tante bagus.' Kata Ricky pendek. 'Bagus kenapa?'
Tanya Detty lagi. 'Tubuh tante putih mulus. Buah dada cukup besar. Kata Ricky sambil matanya turun melihat memek Detty yang ditumbuhi bulu yang tidak terlalu banyak. Detty diam saja sambil menatap Ricky. Dibiarkannya mata keponakannya menjelajahi seluruh tubuh telanjangnya. 'Lalu apa lagi?'
Ricky tak menjawab. 'Saya menyukai tubuh tante. Detty tersenyum lebar. 'Kamu pernah memegang tubuh wanita?'
Belum pernah.' Kata Ricky sambil menatap Detty. Detty kembali tersenyum sambil menghampiri Ricky. Hati Ricky jadi berdebar keras. Tangan Detty lalu meraih tangan Ricky. Dibimbingnya tangan Ricky untuk menjamah buah dadanya.
'Ayo peganglah.' Ricky dengan agak ragu memegang buah dada Detty. Dielusnya gundukan daging putih di dada Detty, lama-lama diremasnya buah dada Detty dengan pelan.
Telunjuk Ricky mulai memainkan puting susu Detty. Detty tersenyum sambil merasakan desiran nikmat yang terasa di buah dadanya. Tak kuat menahan rasa yang ada, Detty lalu mencium bibir Ricky dengan hangat. Tangan Detty segera turun ke badan Ricky dan langsung memegang dan meremas kontol Ricky. Ricky seperti merasakan ada aliran setrum pada tubuhnya. Tubuhnya bergetar sambil merasakan nikmatnya di remas kontol. Tanpa ragu lagi dibalasnya ciuman Detty dengan hangat pula.
![]()
Tanga Ricky yang satu lagi mulai berani. Menyusuri tubuh Detty.
Ketika mencapai pantat Detty, tangannya segera meremas pantat Detty yang bulat padat. Kemudian segera tangannya berpindah ke depan.
Memek Detty diusap dan dielus. Jarinya segera menyusuri belahan memek Detty. Desah Detty sambil terus memagut bibir Ricky. 'Naik ke atas, Ki.' 'Duduk di pinggir kolam sini.' Kata Detty lagi. Ricky menurut.
Segera dia naik ke pinggiran kolan, lalu duduk di pinggirannya. Detty langsung memegang kontol Ricky, lalu dikocoknya perlahan. Mata Ricky terpejam menahan nikmat.
Tak lama mulut Detty segera melahap dan mengulum kontol Ricky sambil terus dikocok. Mmhh,' desah Ricky sambil memegang kepala Detty. Pinggul Rickky bergerak mengikuti hisapan dan jilatan Detty pada kontolnya. Setelah hampir beberapa belas menit Ricky diberi kenikmatan oleh mulut Detty.
Detty lalu berkata,' Gantian, Ki. Jilatin tante, ya.' Ricky mengangguk dengan nafsu yang semakin besar. Detty segera keluar dari kolam lalu duduk di pinggi kolam. Kakinya dibuka lebar. Ricky lalu turun ke kolam, kemudian tak lama lidahnya sudah bermain di belahan memek Detty.
Desah Detty menahan nikmat. Pinggulnya sedikit bergoyang. 'Teruss, Kii.' Desahnya lagi sambil matanya terpejam. 'Jilati ininya, Ki.' Katqa Detty sambil jarinya mengusap kelentitnya.
Lidah Ricky segera menjilati bagian itu. Desah Detty agak keras. Setelah beberapa menit.
'Ki, naik sini.' Kata Detty sambil menelentangkan tubuhnya di lantai. Kakinya mengangkang lebar. Ricky lalu keluar dari kolam., Kontolnya sudah sangat tegak dan keras. 'Cepat masukin sini, Ki.
Setubuhi tante.' Ricky tanpa banyak cerita langsung mengangkangi tubuh Detty. Diarahkan kontolnya ke belahan memek Detty. Tangan Detty segera memegang dan menuntun kontol Ricky ke arah lubang memeknya.
'Tekan dan masukkan pelan-pelan, Ki.' Rickypun segera melakukan apa yang diminta Detty. Tak lama, bless. Ricky merasakan suatu sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa ketika kontolnya masuk ke memek Detty. Lalu dipompanya kontol keluar dan ke dalam memek Detty.
Keduanya mendesah bersamaan. 'Enak sekali tante.'
Bisik Ricky sambil mengecup bibir Detty. Setelah beberapa lama. 'Lutut saya sakit, tante.' Kata Ricky sambil menghentikan gerakannya, sementara kontolnya masih menancap di dalam memek Detty. 'Kena lantai, ya?' Ricky mengangguk. 'Kita sambil berdiri saya, Ki.'
Ricky segera mencabut kontolnya lalu berdiri. Detty juga segera bangkit lalu bersender ke dinding ruangan.
'Masukan kontol kamu, Ki.' Kata Detty sambil mengangkat salah satu kakinya agar kontol Ricky mudah masuk.
Rickypun segera memasukkan kontolnya. Setelah kontol Ricky masuk memeknya, Detty menurunkan kakinya lalau berdiri dengan agak berjinjit mengimbangi tinggi tubuh Ricky. Ricky langsung mengeluarmasukkan kontolnya ke memek Detty. Enak sekali, Kii.'
Detty menggerakan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Ricky. Dengan saling berpelukan mereka terus bersetubuh, sampai akhirnya tubuh Ricky mengejang, gerakannya makin cepat. Setelah itu kontol Ricky didesakan ke memek Detty semakin dalam. Air mani Ricky tumpah di dalam memek Detty. Tubuh Ricky bergetar keras menahan nikmat. Desah Ricky sambil memeluk Detty erat, sementara kontolnya masih menancap di memek Detty.
Setelah kembali berendam untuk membersihkan diri, lalu berpakaian, mereka segera pulang ke Bandung. Di sepanjang jalan pulang, Detty dengan erat memeluk tubuh Ricky sambil sesekali tangannya memegang dan meremas kontol Ricky.
'Kamu hebat, Ki.' 'Kapan kita bisa begituan lagi, tante?'
'Kapan saja.' Kata Detty sambil tersenyum lalu memeluk tubuh Ricky erat di atas motor. Begitulah, entah sudah berapa puluh kali Detty telah bersetubuh dengan Ricky. Baik di rumah, di motel, dimanapun tiap ada kesempatan. Sampai suatu saat.
Sebetulnya pihak keluarga sudah sering mendengar kabar dari orang kalau Detty sangat akrab dengan Ricky, bahkan terlalu akrab. Bahkan ada yang bilang banyak yang melihat mereka keluar dari motel. Tapi keluarga tetap diam karena tidak ada bukti. Pernah mereka berdua ditanya oleh keluarga mengenai berita yang keluarga dengar dari orang, tapi mereka berdua dengan keras membantah.
Dalam suatu kesempatan, di suatu motel di pusat kota Bandung, Detty dan Ricky sedang asyik memacu birahi. Saling cium, saling jilat, saling raba, saling remas, saling hisap. Kontol Ricky keluar masuk memek Detty memberikan sensasi kenikmatan buat keduanya.
Desahan dan jeritan kecil tanda kenikamatan kerap keluar dari mulut kedua orang yang masih terikat saudara itu. Tiba-tiba ditengah kenikmatan yang sedang mereka rasakan terdengar suara pintu motel diketuk. Lama-lama terdengar makin keras. Lalu mereka berdua berpakaian. Ketika pintu dibuka. Irwan, Marwan, dan Ismu berdiri di depan pintu dengan wajah sangat buas. Tanpa banyak bicara Ricky langsung dipukuli oleh Irwan sampai babak belur tanpa ampun.
Demikian juga dengan Detty, Marwan menyiksanya dengan penuh amarah. Teriakan minta ampun keduanya sudah tidak dihiraukan lagi.
Sampai akhirnya. Marwan menceraikan Detty. Sedangkan Ricky sejak kejadian itu meninggalkan rumah sampai sekarang.
Kedua tangannya meremas-remas kedua payudaraku, ketika melumatnya terkadang kumis tipisnya yang menyambung dengan jenggotnya yang terasa kasar itu menggesek putingku menimbulkan sensasi geli yang nikmat. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku. “Ouughh.maashh.aaghh.” Birahiku sudah benar-benar tinggi, nafasku juga sudah makin tak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta, kurasa bukan pertama kalinya dia berselingkuh seperti ini. Aku merasa tidak dapat bertahan lebih lama lagi, frekuensi goyanganku kutambah, “ agh.maa.aa.asshh.hhmmppff” lalu aku mencium bibirnya.
Tubuh kami terus berpacu sambil bermain lidah dengan liarnya sampai ludah kami menetes-netes di sekitar mulut, eranganku teredam oleh ciumannya. Mengetahui aku sudah mau keluar, dia menekan-nekan bahuku ke bawah sehingga penisnya menghujam makin dalam dan vaginaku makin terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan “Maasshh.Ouugghhh.aarrgghh. Agh.agh.” jeritanku tak tertahankan lagi terdengar dari mulutku, perasaan itu berlangsung selama beberapa saat sampai akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukannya. “Ough dik Citramemekmu enak sekali dikpunya mas terasa seperti hisap dan diremas-remas” Dia menurunkanku dari pangkuannya, penisnya terlihat berkilauan karena basah oleh cairan cinta. Dibaringkannya tubuhku yang sudah lemas itu di sofa, lalu dia sodorkan gelas yang berisi teh itu padaku.
Setelah minum beberapa teguk, aku merasa sedikit lebih segar, paling tidak pada tenggorokanku karena sudah kering waktu mendesah dan menjerit. Dasterku yang masih menggantung di perut dia lepaskan, sehingga kini aku bugil total.
Sebelum tenagaku benar-benar pulih, Mas Tom sudah menindih tubuhku, aku hanya bisa pasrah saja ditindih tubuh tegapnya. Dengan lembut dia mengecup keningku, dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali saling berpagutan. Saat berciuman itulah, Mas Tom menempelkan penisnya pada vaginaku, lalu mendorongnya perlahan, dan aahh.
Hhmmppff.mataku yang terpejam menikmati ciuman tiba-tiba terbelakak houghhhkkwaktu dia menghentakkan pinggulnya sehingga penis itu menusuk lebih dalam. Kenikmatan ini pun berlanjut, aku sangat menikmati gesekan-gesekan pada dinding vaginaku. Buah dadaku saling bergesekan dengan dadanya yang sedikit berbulu, kedua paha rampingku kulingkarkan pada pinggangnya. Aku mendesah tak karuan sambil mengigiti jariku sendiri. Oouhg.” Sementara pinggulnya dihentak-hentakkan diatasku, mulutnya tak henti-hentinya melumat atau menjilati bibirku, wajahku jadi basah bukan saja oleh keringat, tapi juga oleh liurnya. Telinga dan leherku pun tak luput dari jilatannya, lalu dia angkat lengan kananku ke atas dan dia selipkan kepalanya di situ. Ternyata dia sapukan bibir dan lidahnya di ketiakku yang halus tak berbulu itu, kumis kasar itu menggelitikku sehingga desahanku bercampur dengan ketawa geli.
Aakkhh.aakkhh.aakkhgh!” aku kembali mencapai orgasme. Vaginaku terasa semakin banjir, namun tak ada tanda-tanda dia akan segera keluar, dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yang sedang orgasme. “Oh dik Citra kamu cantik sekali dik.dan memekmu ini dik.luar biasa enak sekali.hmmff. Hegh.hegh.hegh!!” katanya sambil mencium dan bertukaran air liur dengan ku. Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan penisnya, cairanku sudah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan bekasnya.
Tanpa melepas penisnya, Mas Tom bangkit dan setengah berlutut di antara kedua pahaku dan menaikkan kedua betisku ke pundaknya. Tanpa memberiku istirahat dia meneruskan mengocok kemaluanku, aku sudah tidak kuat lagi mengerang karena leherku terasa pegal, aku cuma bisa mengap-mengap seperti ikan di luar air. “agh.agh.agh.agh.oh iya terus paakkhh.agh.agh.” kini ku tahu kenapa mbak Ina sampai megap-megap waktu itu. “Oouughhh.mash.hegh.hegh.udah mau. Dik.Citra.!” desahnya dengan mempercepat kocokkannya. “Ough iii.iyaa.massh.di.diluar.Mass.aa.aku.aghh.uuhh.la.lagi subur” aku berusaha ngomong walau suaraku sudah putus-putus. Posisi pinggulnya agak turun dan membebaskan kakiku.
Hingga hentakannya yang semakin cepat dan keras, serta penisnya yang terasa mengeras dan dalam divaginaku membuat aku jadi melambung kembali dan mendapatkan orgasmeku yang kesekian kalinya. ”Ouughh.Mmaasshhh.a.a.akhuu.dapaattaaghkh.aaghk.aagghh” saat aku orgasme tak sadar kaki ku sambil menjepit pinggangnya dan memeluk tubuh Mas Tom dengan eratnya ”Ooughh. Maa.keel l.aargghh.”.Croot.croot.crot Ah kurasakan hangat spermanya muncrat didalam vaginaku, nikmat sekali. ”Ough mas.ouh.ouh.loh mas.yaaahh.mas.mas.kok ngeluarinnya didalam seh.” kataku tersadar klo mas ternyata mengeluarkan spermanya didalam vaginaku cukup banyak.”ouh.i.iiya dikmaafin mas yah.” katanya dengan wajah bersalahnya, sambil membelai rambutku dan mengecup bibirku.
Kusadari bukan salahnya sepenuhnya karena tadi pinggang dan badannya erat sekali dengan ku karena kupeluk jadi tidak ada kesempatan buat menarik diri. Tapi karena sudah terlanjur, akhirnya kami terus berpelukan, kunikmati penisnya hingga tetesan sperma terakhir.
Kemudian barulah dia menggelosoh ke sebelahku. Lalu aku cepat-cepat lari ke kamar mandi dan jongkok untuk mengeluarkan spermanya dari vaginaku. Setelah sekitar 10 menitan dan aku sudah membasuh vaginaku, barulah aku keluar dan kembali ke kamar ruang tengah. Kemudian sambil beristirahat kamipun jadi ngobrol agak lama.
Lalu akupun pergi kedapur untuk mengambil minum yang sudah habis. Tapi baru saja menaruh gelas di atas meja dapur, tiba-tiba mas Tom memelukku dengan mesra dari belakang dan menciumi kuping dan pundakku, sambil tangannya menggerayangi kedua buah dadaku. “uugh.masshh.agh.” desahku.
Kurasakan Penisnya yang sudah ngaceng berat menempel di belahan pantat ku. “Dik Citra, lagi ya.mas mau dari belakang.” bisiknya dan segera ku-iyakan. Vaginaku yang memnag tokcer sudah langsung basah saja. Kemudian aku menjengitkan pantatku dan membimbing penis mas ke vaginaku.
Sleesshhpphh”Ouughh.maashh.aagghh” “ough iya sayang.nikmatnya kamu dik Citra.” Penisnya mas Tom yang besar itu langsung menghujam didalam vaginaku. Lalu kugoyangkan sebisa-ku, sementara hentakan pinggul mas Tom semakin cepat dan yang berirama lama kelamaan tidak beraturan lagi.
Akupun mendesah tak karuan dan tak berapa lama orgasmeku mengejar kenikmatan dari penis mas Tom. “Maasshhaakhhuaaghh.aaaggkhoh.oh” “Oh iya Citra ku sayang.ouh memekmu nikmat sekali sayangh”. Desahnya sambil tangannya terus mencengkram buah dadaku dan pinggulku. Lalu karena lemas, aku tak kuat lagi berdiri, hingga akupun bersimpuh dilantai, dengan penis mas yang masih terus menancap di vagina ku.
Dia kemudian meneruskan hujaman penisnya dari belakang dengan agak setengah kuda-kud, sementara kedua tangannya meremasin buah dadaku. Aku sudah tak dapat lagi menahan kenikmatan yang terus dipompanya. Kemudian sebelah tangannya menjambak rambut panjangku dan menarik wajahku kearahnya sehingga dapat berciuman dengannya. Saat itu gayanya yang mulai kasar dan keras memberikan sensasi dan kenikmatan yang luar biasa, hingga tak berapa lama kemudian aku tak kuat menahan orgasmeku kembali. Agh.” teriakku seiring gelombang orgasmeku.”Oh iya sayang, mas juga neh.mau keluaarr.” “jangan di.dhalam yah.masshh.oouuhh” kataku sambil mendesah. Lalu cepat-cepat kemudian dia cabut dan sambil menarik rambutku untuk kehadapannya, disorongkannya ke wajahku, lalu dia tempelkan penisnya yang masih tegak dan basah di bibirku. Akupun memulai tugasku, kukulum dan kukocok dengan gencar sampai dia mengerang keras dan menjambak rambutku.
Dan maninya keluar dengan deras membasahi wajahku, aku membuka mulutku menerima semprotannya. Setelah semprotannya mereda pun aku masih mengocok dan mengisap penisnya seolah tidak membiarkan setetespun tersisa. Batang itu kujilati hingga bersih, benda itu mulai menyusut pelan-pelan di mulutku. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi. Lantai tempat tadi kami bercinta tadi basah oleh keringat dan cairan cintaku yang menetes disana. Masih dalam keadaan bugil, aku berjalan sempoyongan ke meja dapur mengambil kain lap dan segelas air putih. Waktu aku kembali ke ruang tengah, Mas Tom sedang mengancingkan lagi bajunya, lalu meneguk air yang tersisa di gelasnya.
“Wah Dik Citra ini benar-benar hebat ya, mbakmu aja gak sehebat kamu” pujinya yang hanya kutanggapi dengan senyum manis. Setelah berpakaian lagi kami ngobrol sebentar, lalu dia pamitan, katanya mau menjemput mabk Ina dikampus. Aku pun mengantarnya ke pintu depan. Sebelum keluar pintu depan dia melihat kiri kanan dulu, setelah yakin tidak ada siapa-siapa dia memeluk dan kamipun berfrench kiss ria, sambil tangan kirinya meremas pantatku dan yang satunya meremas buah dadaku, lalu berpamitan.
“Lain kali kalo ada kesempatan kita main lagi yah Dik” ”Iya mas.nati lage loh, aku tagih loh” kataku sambil tersenyum manis. “Dasar buaya darat, belum cukup punya apa sama mbka Ina, masih ngembat adiknya juga” kataku dalam hati. Akhirnya aku pun mandi membersihkan tubuhku dari sperma, keringat, dan liur. Siraman air menyegarkan kembali tubuhku setelah seharian berolahraga dan berolahsyahwat. Beberapa menit sesudah aku selesai mandi, ibuku pun pulang. Beliau bilang wangi ruang tamunya enak sehingga kepenatannya agak berkurang, aku senyum-senyum saja karena ruang itu terutama sekitar ‘medan laga’ kami tadi telah kusemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi.
Kedua tangannya meremas-remas kedua payudaraku, ketika melumatnya terkadang kumis tipisnya yang menyambung dengan jenggotnya yang terasa kasar itu menggesek putingku menimbulkan sensasi geli yang nikmat. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku. “Ouughh.maashh.aaghh.” Birahiku sudah benar-benar tinggi, nafasku juga sudah makin tak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta, kurasa bukan pertama kalinya dia berselingkuh seperti ini.
Aku merasa tidak dapat bertahan lebih lama lagi, frekuensi goyanganku kutambah, “ agh.maa.aa.asshh.hhmmppff” lalu aku mencium bibirnya. Tubuh kami terus berpacu sambil bermain lidah dengan liarnya sampai ludah kami menetes-netes di sekitar mulut, eranganku teredam oleh ciumannya. Mengetahui aku sudah mau keluar, dia menekan-nekan bahuku ke bawah sehingga penisnya menghujam makin dalam dan vaginaku makin terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan “Maasshh.Ouugghhh.aarrgghh.
Agh.agh.” jeritanku tak tertahankan lagi terdengar dari mulutku, perasaan itu berlangsung selama beberapa saat sampai akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukannya. “Ough dik Citramemekmu enak sekali dikpunya mas terasa seperti hisap dan diremas-remas” Dia menurunkanku dari pangkuannya, penisnya terlihat berkilauan karena basah oleh cairan cinta. Dibaringkannya tubuhku yang sudah lemas itu di sofa, lalu dia sodorkan gelas yang berisi teh itu padaku. Setelah minum beberapa teguk, aku merasa sedikit lebih segar, paling tidak pada tenggorokanku karena sudah kering waktu mendesah dan menjerit. Dasterku yang masih menggantung di perut dia lepaskan, sehingga kini aku bugil total. Sebelum tenagaku benar-benar pulih, Mas Tom sudah menindih tubuhku, aku hanya bisa pasrah saja ditindih tubuh tegapnya.
Dengan lembut dia mengecup keningku, dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali saling berpagutan. Saat berciuman itulah, Mas Tom menempelkan penisnya pada vaginaku, lalu mendorongnya perlahan, dan aahh.
Hhmmppff.mataku yang terpejam menikmati ciuman tiba-tiba terbelakak houghhhkkwaktu dia menghentakkan pinggulnya sehingga penis itu menusuk lebih dalam. Kenikmatan ini pun berlanjut, aku sangat menikmati gesekan-gesekan pada dinding vaginaku. Buah dadaku saling bergesekan dengan dadanya yang sedikit berbulu, kedua paha rampingku kulingkarkan pada pinggangnya. Aku mendesah tak karuan sambil mengigiti jariku sendiri. Oouhg.” Sementara pinggulnya dihentak-hentakkan diatasku, mulutnya tak henti-hentinya melumat atau menjilati bibirku, wajahku jadi basah bukan saja oleh keringat, tapi juga oleh liurnya. Telinga dan leherku pun tak luput dari jilatannya, lalu dia angkat lengan kananku ke atas dan dia selipkan kepalanya di situ. Ternyata dia sapukan bibir dan lidahnya di ketiakku yang halus tak berbulu itu, kumis kasar itu menggelitikku sehingga desahanku bercampur dengan ketawa geli.
Aakkhh.aakkhh.aakkhgh!” aku kembali mencapai orgasme. Vaginaku terasa semakin banjir, namun tak ada tanda-tanda dia akan segera keluar, dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yang sedang orgasme.
“Oh dik Citra kamu cantik sekali dik.dan memekmu ini dik.luar biasa enak sekali.hmmff. Hegh.hegh.hegh!!” katanya sambil mencium dan bertukaran air liur dengan ku.
Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan penisnya, cairanku sudah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan bekasnya. Tanpa melepas penisnya, Mas Tom bangkit dan setengah berlutut di antara kedua pahaku dan menaikkan kedua betisku ke pundaknya. Tanpa memberiku istirahat dia meneruskan mengocok kemaluanku, aku sudah tidak kuat lagi mengerang karena leherku terasa pegal, aku cuma bisa mengap-mengap seperti ikan di luar air. “agh.agh.agh.agh.oh iya terus paakkhh.agh.agh.” kini ku tahu kenapa mbak Ina sampai megap-megap waktu itu.
“Oouughhh.mash.hegh.hegh.udah mau. Dik.Citra.!” desahnya dengan mempercepat kocokkannya. “Ough iii.iyaa.massh.di.diluar.Mass.aa.aku.aghh.uuhh.la.lagi subur” aku berusaha ngomong walau suaraku sudah putus-putus. Posisi pinggulnya agak turun dan membebaskan kakiku. Hingga hentakannya yang semakin cepat dan keras, serta penisnya yang terasa mengeras dan dalam divaginaku membuat aku jadi melambung kembali dan mendapatkan orgasmeku yang kesekian kalinya.
”Ouughh.Mmaasshhh.a.a.akhuu.dapaattaaghkh.aaghk.aagghh” saat aku orgasme tak sadar kaki ku sambil menjepit pinggangnya dan memeluk tubuh Mas Tom dengan eratnya ”Ooughh. Maa.keel l.aargghh.”.Croot.croot.crot Ah kurasakan hangat spermanya muncrat didalam vaginaku, nikmat sekali. ”Ough mas.ouh.ouh.loh mas.yaaahh.mas.mas.kok ngeluarinnya didalam seh.” kataku tersadar klo mas ternyata mengeluarkan spermanya didalam vaginaku cukup banyak.”ouh.i.iiya dikmaafin mas yah.” katanya dengan wajah bersalahnya, sambil membelai rambutku dan mengecup bibirku. Kusadari bukan salahnya sepenuhnya karena tadi pinggang dan badannya erat sekali dengan ku karena kupeluk jadi tidak ada kesempatan buat menarik diri. Tapi karena sudah terlanjur, akhirnya kami terus berpelukan, kunikmati penisnya hingga tetesan sperma terakhir. Kemudian barulah dia menggelosoh ke sebelahku.
Lalu aku cepat-cepat lari ke kamar mandi dan jongkok untuk mengeluarkan spermanya dari vaginaku. Setelah sekitar 10 menitan dan aku sudah membasuh vaginaku, barulah aku keluar dan kembali ke kamar ruang tengah. Kemudian sambil beristirahat kamipun jadi ngobrol agak lama. Lalu akupun pergi kedapur untuk mengambil minum yang sudah habis.
Tapi baru saja menaruh gelas di atas meja dapur, tiba-tiba mas Tom memelukku dengan mesra dari belakang dan menciumi kuping dan pundakku, sambil tangannya menggerayangi kedua buah dadaku. “uugh.masshh.agh.” desahku. Kurasakan Penisnya yang sudah ngaceng berat menempel di belahan pantat ku. “Dik Citra, lagi ya.mas mau dari belakang.” bisiknya dan segera ku-iyakan. Vaginaku yang memnag tokcer sudah langsung basah saja. Kemudian aku menjengitkan pantatku dan membimbing penis mas ke vaginaku. Sleesshhpphh”Ouughh.maashh.aagghh” “ough iya sayang.nikmatnya kamu dik Citra.” Penisnya mas Tom yang besar itu langsung menghujam didalam vaginaku.
Lalu kugoyangkan sebisa-ku, sementara hentakan pinggul mas Tom semakin cepat dan yang berirama lama kelamaan tidak beraturan lagi. Akupun mendesah tak karuan dan tak berapa lama orgasmeku mengejar kenikmatan dari penis mas Tom.
“Maasshhaakhhuaaghh.aaaggkhoh.oh” “Oh iya Citra ku sayang.ouh memekmu nikmat sekali sayangh”. Desahnya sambil tangannya terus mencengkram buah dadaku dan pinggulku. Lalu karena lemas, aku tak kuat lagi berdiri, hingga akupun bersimpuh dilantai, dengan penis mas yang masih terus menancap di vagina ku. Dia kemudian meneruskan hujaman penisnya dari belakang dengan agak setengah kuda-kud, sementara kedua tangannya meremasin buah dadaku. Aku sudah tak dapat lagi menahan kenikmatan yang terus dipompanya. Kemudian sebelah tangannya menjambak rambut panjangku dan menarik wajahku kearahnya sehingga dapat berciuman dengannya.
![]()
Saat itu gayanya yang mulai kasar dan keras memberikan sensasi dan kenikmatan yang luar biasa, hingga tak berapa lama kemudian aku tak kuat menahan orgasmeku kembali. Agh.” teriakku seiring gelombang orgasmeku.”Oh iya sayang, mas juga neh.mau keluaarr.” “jangan di.dhalam yah.masshh.oouuhh” kataku sambil mendesah. Lalu cepat-cepat kemudian dia cabut dan sambil menarik rambutku untuk kehadapannya, disorongkannya ke wajahku, lalu dia tempelkan penisnya yang masih tegak dan basah di bibirku. Akupun memulai tugasku, kukulum dan kukocok dengan gencar sampai dia mengerang keras dan menjambak rambutku.
Dan maninya keluar dengan deras membasahi wajahku, aku membuka mulutku menerima semprotannya. Setelah semprotannya mereda pun aku masih mengocok dan mengisap penisnya seolah tidak membiarkan setetespun tersisa. Batang itu kujilati hingga bersih, benda itu mulai menyusut pelan-pelan di mulutku. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi.
Lantai tempat tadi kami bercinta tadi basah oleh keringat dan cairan cintaku yang menetes disana. Masih dalam keadaan bugil, aku berjalan sempoyongan ke meja dapur mengambil kain lap dan segelas air putih. Waktu aku kembali ke ruang tengah, Mas Tom sedang mengancingkan lagi bajunya, lalu meneguk air yang tersisa di gelasnya. “Wah Dik Citra ini benar-benar hebat ya, mbakmu aja gak sehebat kamu” pujinya yang hanya kutanggapi dengan senyum manis.
Setelah berpakaian lagi kami ngobrol sebentar, lalu dia pamitan, katanya mau menjemput mabk Ina dikampus. Aku pun mengantarnya ke pintu depan. Sebelum keluar pintu depan dia melihat kiri kanan dulu, setelah yakin tidak ada siapa-siapa dia memeluk dan kamipun berfrench kiss ria, sambil tangan kirinya meremas pantatku dan yang satunya meremas buah dadaku, lalu berpamitan. “Lain kali kalo ada kesempatan kita main lagi yah Dik” ”Iya mas.nati lage loh, aku tagih loh” kataku sambil tersenyum manis. “Dasar buaya darat, belum cukup punya apa sama mbka Ina, masih ngembat adiknya juga” kataku dalam hati. Akhirnya aku pun mandi membersihkan tubuhku dari sperma, keringat, dan liur. Siraman air menyegarkan kembali tubuhku setelah seharian berolahraga dan berolahsyahwat.
Beberapa menit sesudah aku selesai mandi, ibuku pun pulang. Beliau bilang wangi ruang tamunya enak sehingga kepenatannya agak berkurang, aku senyum-senyum saja karena ruang itu terutama sekitar ‘medan laga’ kami tadi telah kusemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi.
Comments are closed.
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |